Rabu, 18 April 2012

Sinopsis To Liong To 2003 episode 16

Bu Ki tidak terima ayahnya dituduh melakukan hal yang tak ia lakukan. Ia berteriak "Diam!" dan hampir melukai Biksu Yuanyen dengan tinjunya, tapi tak jadi karena tidak sopan. Ia mengatur emosinya dan berkata bahwa peristiwa di Long Men bukan salah thio cuisan(ayahnya) lagipula pendekar thio sudah lama mati, mengapa biksu sepertimu masih menyimpan dendam lama. Biksu Kong Wen/ketua biksu shaolin tidak mau kalah dan bertanya mengapa Buki terus menyerang biksu Guan Tin (sengkun). Buki mejelaskan bahwa Biksu Guantin adalah Sengkun, yang menerobos masuk ke ruangan sekte Ming dan merupakan orang yang mengadu domba dunia persilatan agar menyerang sekte Ming. Tapi Biksu Kong Wen tak percaya meskipun Bu Ki berani bersumpah. Buki minta Biksu Guantin keluar agar dapat ditanya. Tapi Biksu Kongwen berkata Biksu Guantin sudah meninggal, yang dibenarkan oleh Elang Putih. Dalam hati BuKi berkata ia pantas menerimanya, tapi tak ada lagi yang bisa ditanyai agar semua jelas. Biksu Kongwen tidak terima Biksu Guantin yang dianggapnya 'berjasa besar' sampai akhir hayatnya masih dipersalahkan. Biksu Kongwen menyerang BuKi dengan jurus cakar naganya, Buki terus menghindar dan tidak melawan. Yo siauw dan elang putih khawatir dan menyuruh Buki hati2. Bingkun yang memperhatikan ekspresi Cie Jiak bertanya apa ci jiak khawatir, tapi ci jiak menyangkalnya. Pertempuran semakin seru dan tanpa sengaja Buki mengeluarkan jurus Butong.Para pendekar Butong kaget dan bertanya2 darimana Buki mempelajari jurus Butong. Biksu Kongwen kesal karena Buki terus menghindar, ia ingin Buki melawan. Buki yang juga kesal berkata akan melawan, bahkan ingin bertaruh. Jika Buki menang, Shaolin harus meninggalkan puncak terang. Biksu menganggapnya sombong dan meledek kungfu shaolin. [wah,, belum tau dia] Biksu menyerang Buki dengan jurus cakar naganya, tapi tak disangka-sangka, Buki menyerang balik Biksu Kongwen dengan jurus cakar naga juga tapi lebih cepat dan ganas, sampai2 Biksu Kongwen terpental. Biksu kOngwen kaget dan bertanya darimana Buki belajar ilmu shaolin, dengan polosnya Buki menjawab,"tadi biksu yang mengajari aku" Biksu Kongwen kebih kaget lagi dan dalam hatinya mengagumi kemampuan Buki yang mengerikan. Cakar naga adalah ilmu yang sulit ditebak apalagi ditiru, tapi anak ini sekali lihat sudah seperti berlatih selama 10 tahun, katanya. Biksu kongwen mengaku kalah dan akan memenuhi janjinya untuk meninggalkan puncak terang dan meminta Buki jika ada waktu mengunjungi shaolin. Kemudian selanjutnya ketua Huashang, Xian Yu Tong, yang kungfunya biasa saja tapi sangat licik. Tanpa ba bi bu, Ketua Huashang itu melempar jarum pencabut rohnya ke titik vital Buki. Semua pendekar mengira Buki akan mati, termasuk sekte Ming. Yo Siauw dan para tetua Ming bersumpah akan berjuang sampai akhir. Hanya elang langit yang menyadari Buki memakai Ilmu Memindahkan Langit dan Bumi untuk memindahkan titik darahnya. Ia memberitahu Yo Siauw,yo siauw menyimpulkan jarumnya hanya melukai kulit Buki. Mereka jadi tenang. Bu Ki mengumpulkan tenaga dalamnya dan menembakkan jarum yang ada di dadanya ke titik vital ketua Huashan. Ketua Huashan terlempar dan disongsong murid2nya. Semua pendekar kaget, Buki tidak apa2 samasekali padahal sudah diserang di titik yang paling vital. Sebaliknya, sekte Ming sangat lega. Song Wan Kiau kagum pada kungfu anak muda didepannya.
Biat Coat keliatan tidak senang dengan
perkembangan kungfu Buki. Biat Coat berkata pada Song Wan Kiau kalau Gobi mengandalkan Butong. Tapi Butong sudah berusaha sekuat tenaga membantu Gobie, (maksudnya Butong tak punya masalah pada anak bernama Cha A Gu, jadi tak bisa melukainya) Ilmu pedang pendeta sangat bagus, mengapa tidak mencoba sendiri saja, katanya. Lalu Tio Beng dan pangeran kecil muncul dan melihat pemandangan itu dari kejauhan. Biat Coat dengan percaya diri maju ke arena perkelahian. Ia mengeluarkan pedang langit untuk melawan Buki, dari kejauhan Tio Beng mengagumi pedang langit itu. Saat akan mulai, elang putih tiba2 teriak. elang putih merasa itu tidak adil karena Buki tidak pakai senjata dan menyuruh Buki mengambil senjata Sekte Ming. Tapi Buki tidak mau, katanya tidak pakai senjatapun tak masalah. Biat Coat menyerang duluan, saling mengeluarkan jurus terhebat mereka masing2. Tapi Buki yang sudah mempelajari ilmu 9 matahari yang lebih lengkap menjadi lebih unggul. Saat beradu tenaga dalam, Biat Coat kalah dan tubuhnya terhempas jauh ke tepi arena. Ketiga muridnya, Cie Jiak, Binkun, dan Min Jun dengan sigap berusaha menangkap Pedang langit yang terlepas dari genggaman Biat Coat. Binkun dan Min Jun yang mencoba menangkap pedang langit ditendang oleh Buki, tapi giliran Ci Jiak yang berhasil menangkap pedang langit itu, Buki membiarkannya dan mereka saling memandang penuh arti. Tio Beng merasa Buki akan menjadi musuh terbesarnya. Binkun merasa Ci Jiak diperlakukan istimewa, Min Jun curiga mereka punya hubungan khusus. Biat Coat mendengar celoteh murid2nya juga menjadi ikut curiga dan memanggil ci jiak. Ci Jiak merasa tidak enak, ia takut Guru akan curiga padanya. Chengsu merasa cemburu. Biat Coat kemudian menyuruh Ci jiak menusuk Buki dengan pedang langit. Ci Jiak kemudian menusuk Buki, membuat Buki shock dan para pendekar tak menyangka. Buki jatuh ke tanah dan Siauw Ciauw berlari menyongsongnya dan bertanya pada Buki mengapa tak menghindar, tapi Buki masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat sadar dari pikirannya, Buki mengatur tenaga dalamnya dan menantang lagi pendekar yang ingin bertarung dengannya. Tio Beng merasa heran dan merasa tak asing dengan kekeraskepalaan Buki. Gobi sudah mengaku kalah, yang tersisa tinggal Butong saja. Tapi pendekar Song tak mau memanfaatkan kesempatan karena Buki terluka parah. Chengsu yang sudah terbakar api cemburu, nekat minta ijin ayahnya untuk melawan Tio Buki dengan kungfunya yang pas2an.. Tapi ayahnya tak mengijinkan, tapi chengsu tak habis akal dan bertanya pada paman ke-3nya, langsung mengijinkan dengan catatan harus hati2. Buki yg memperhatikannya kecewa karna Chengsu tak seperti ayahnya yg berjiwa ksatria. Apalagi saat Buki tau alasannya karna Ci Jiak. Chengsu yg belum tau kehebatan Buki masih menyombong dengan menawarkan Buki menyingkir dari urusan 6 partai besar dan mengobati lukanya. Tapi Buki tak mau. Chengsu sudah tau buki akan jawab seperti itu dan minta BuKi bangun untuk melawannya.Chengsu bahkan mengejek Buki tak bisa bangun lagi. Buki berkata, untuk melawanmu tak perlu berdiri. Elang putih dan yo siauw khawatir Buki terluka karna melindungi sekte Ming. Siauw Ciauw khawatir dan berlari ke tengah arena, menggunakab tubuhnya sebagai Tameng. Buki terharu pada ketulusan Siauw Ciauw dan meminta siauw ciauw percaya saja padanya. Siauw Ciauw menyingkir ke tepi dengan berat hati. Chensu marah dan menyerang Buki, tapi belum apa-apa Chengsu sudah terlempar keluar arena. Yo Siauw heran melihat Buki sudah mempelajari Ilmu Memindahkan Langit dan Bumi hingga tahap ketuju. Chengsu belum mau menyerah ia menyerang Buki lagi, kali ini Buki mematahkan pedangnya dan melukai tangan Chensu. Song Wan Kiau menyuruh Chengsu berhenti dan mengaku kalah atas nama Butong dan berjanji akan turun gunung bersama partai2 lainnya. Tapi tiba2 In Li Heng berteriak dan mengacungkan pedangnya pada Buki . In Li Heng yang punya dendam pada Yo siauw karena merebut calon istrinya, Ki Siao Hu menyuruh Bu Ki minggir karena ini tak ada hubungannya dengan Buki. Bu Ki merasa lukanya parah dan kapanpun bisa mati, jadi ia memutuskan memberi tau indetitasnya pada in li heng. Ia sengaja memanggil in li heng 'paman ke6'. In Li heng yg menyadarinya bertanya apa kau Buki? In Li heng senang dan berteriak pada kakak seperguruannya bahwa anak muda di depan mereka adalah Bu Ki. Pendekar butong memghampiri Thio Bu Ki. Yo Siauw, Elang putih, dan seluruh pendekar sangat kaget. Tio Beng menyeringai karena ia ingat anak kecil yg sangat keras kepala mengatai dirinya orang jahat.
Biat Coat menebak kalau Ci Jiak sudah mengetahui ini, dan diakui langsung oleh Ciu Ci Jiak. Saat perhatian para pendekar terpusat pada Buki, In Li Heng mengacungkan pedang pada Yo Siauw, tapi dihalangi oleh Puthui. Puthui memberi tau, kalau mau balas dendam jgn pada ayahnya, tapi pada Biat Coat. Yang dituduh memberi alasan, kalau siao hu membangkang perintahnya untuk membunuh yo siuw, malah punya anak dengannya. Tapi li heng tak percaya siao hu mengkhianatinya. Biat Coat menyuruh bertanya pada puthui siapa namanya. Namaku Yo Puthui, yang artinya tidak menyesal, katanya. In Li heng terpukul dan berlari sambil berteriak. Dikejar oleh kakak seperguruannya. Tio Beng yang melihat dari kejauhan, berkata rencananya dirusak Tio Bu Ki. Para pendekar yang lain berpamitan pulang. Buki masih bernostalgia dengan paman2nya. Ia bertanya kabar Tio Sam Hong. Elang Putih memanggil Bu Ki. Pertemuan Buki dan kakeknya ini sangatlah mengharukan. Elang putih bangga dan tak menyangka kungfu Bu Ki begitu tinggi. Buki belum bisa kembali karena lukanya. Song Wan Kiau berpesan jika buki sudah sembuh datanglah ke Butong, karena guru sangat merindukanmu. Kemudian mereka dikagetkan karena Biksu Yuanyin mengamuk karena mayat Biksu Guantin(sengkun) hilang. Ia menuduh sekte Ming mencurinya. Raja kelelawar meledeknya, diberi hidup2 saja kami tak mau, apalagi mayatnya. Untungnya Biksu Kongwen segara meluruskan masalah ini dan mengajak Biksu Yuanyin kembali ke shaolin. Butong juga pamit pulang. Setelah butong pergi, Yo Siauw dan Elang putih memimpin sekte ming menghormat dan berterimakasih pada Buki. Kemudian buki pingsan karena lukanya. Partai Butong dan partai2 lainnya, saat menuruni puncak terang, diserang oleh partai2 kecil yang bergabung di bawah pimpinan Nona Wu dan ayahnya (guru wei bi yang mati dihisap darahnya oleh raja kelelawar) yang ingin menuntut balas kematian Wei Bi pada sekte Ming. Bu ki diperiksa oleh raja elang dan yo siauw, ternyata yang terluka hanya kulitnya, tidak serius. Sedangkan Siauw Ciauw sedang diintrogasi Puthui. Ia hampir dipukul kalau tidak ada kode peringatan dari luar. Partai2 kecil yg menyerang Ming, meskipun kungfu mereka rendah, tapi jumlah mereka sangat banyak, sampai2 sekte Ming kewalahan. Mereka menyerbu dari 2 arah, utara dan selatan. Buki yg masih sakit dipapah Siauw Ciauw ke ruang rapat, punya ide untuk bersembunyi dilorong rahasia. Tapi ternyata hanya ketua saja yang boleh masuk ke tempat itu, kecuali ada perintah dari ketua. Raja elang kemudian mengusulkan mengangkat Bu ki jadi ketua generasi ke-34. Semua setuju tapi Buki menolak, karena sudah janji akan kembali ke Butong. Yo Siauw bertanya apa Buki sudah mempelajari Ilmu Memindahkan Langit dan Bumi? Buki menjawab sudah, itu artinya ia harus jadi Ketua. Semua berlutut memoohon Buki jadi ketua, kalau tidak mereka semua tak akan bangun. Karena musuh sudah hampir sampai Bu Ki menerima jabatan ketua demi keselamatan semua orang. Ia menurunkan perintah pada semuanya untuk bersembunyi di lorong rahasia. Semua saling berkerjasama dan mundur ke tempat itu untuk sementara. Seluruh anggota sekte Ming dipimpin Buki menghormat ke tengkorak Yo Pho Tian. Kemudian Buki memberikan kulit hewan berisi salinan Ilmu memindahkan langit dan Bumi ke Yo Siauw, tapi yo siauw tak mau menerimanya. Buki kemudian menyimpannya sampai ketua baru ditunjuk dan menyampaikan surat terakhir Yo Pho Tian yang meminta Cia Sun jadi ketua. Kemudian saat semua bubar untuk istirahat, Raja kelelawar berlutut minta maaf pada Bu Ki karena pernah hampir menghisap darahnya dan menjatuhkannya ke jurang. Buki menyuruhnya bangun dan berkata tidak apa2, kau berjasa padaku, aku sangat beruntung bisa mempelajari kitab 9 matahari.

thanks buat admin pendekar pemanah rajawali versi terbaru 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar